Senin, 07 Juli 2014

KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN CAGAR BUDAYA SETU BABAKAN (bagian 5)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kawasan cagar budaya setu babakan, maka dapat disimpulkan :

  1. untuk menjaga kelestarian benda-benda cagar budaya,supaya anak cucu dimasa mendatang mengetahui hasil karya atau peninggalan nenek moyang mereka yang kaya akan nilai kearifan lokal\
  2. Pemerintah ikut serta dalam memupuk rasa nasionalisme para generasi-generasi muda yang saat ini sudah mulai luntur seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi. yang mulai sedikit mengenal budaya adat betawi

SARAN
Untuk itu diperlukan tindakan atau kebijakan dari pemerintah dan dukungan dari masyarakat sekitar sebagai konservasi kawasan cagar budaya setu babakan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis dalam
kebijakan konservasi kawasan cagar budaya setu babakan anatara lain :

  1. Pemerintah lebih gencar lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mengunjungi dan melestarikan cagar budaya setu babakan. 
  2. Pemerintah menyediakan dana khusus untuk konservasi cagar budaya setu babakan
  3. Adanya peraturan yang mengatur tengan konservasi kawasan cagar budaya

KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN CAGAR BUDAYA SETU BABAKAN (bagian 4)

USULAN PENANGAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA



  • Sabtu & Minggu (pentas budaya & kuliner lengkap)
  • Hari libur keramaian khusus (terutama hari HUT RI, HUT Jakarta & Hari Libur Islam)
  • Hari Senin s/d Jumat  (lebih sepi dan nyaman bagi pengunjung wisata alam danau)

usulan penambahan pentas seni budaya betawi di tengah danau


Pentas kesenian seperti; Lenong, Ondel-ondel, Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Ngarojeng, dsb bisa di adakan di area nomer 5.. di sana akan di buat pulau buatan.. untuk pentas kesenian betawi.. karena area tu akses yang mudah dari pintu masuk.

Selasa, 06 Mei 2014

KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN CAGAR BUDAYA SETU BABAKAN (bagian 3)

Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ terdiri dari 4 ragam, yakni;

1.  Wisata Alam dan Wisata Air

Kawasan hijau dan danau

2.  Wisata Budaya

Pentas atraksi budaya dan tradisi, kursus belajar tari Betawi dan

Silat Beksi, Hajatan Betawi, Arsitektural kampung Betawi, dsb

3.  Wisata Kuliner Tradisional

Aneka jajanan kampung dan masakan Betawi

4.  Wisata Fisotek Unggul

Bibit tanaman, buah, serta ikan – unggas piaraan dan konsumsi.



Anda bisa datang berwisata berdasarkan selera kunjung :

  • Sabtu & Minggu (pentas budaya & kuliner lengkap)
  • Hari libur keramaian khusus (terutama hari HUT RI, HUT Jakarta & Hari Libur Islam)
  • Hari Senin s/d Jumat  (lebih sepi dan nyaman bagi pengunjung wisata alam danau)


SITEPLAN

siteplan situ babakan





  • wisata kampung budaya

Wisata kampoeng budaya yang disajikan antara lain arsitektur rumah khas Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, bangunan masjid dan rumah-rumah kampung, bahkan warung kios makanan juga tak luput dari karakter arsitektural betawi berhiaskan langkan dan lisplang gigi balang.
  • Ruang terbuka hijau
Taman disekitar danau ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, Jengkol, dsb
  • Kuliner betawi
Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini areal wisata Setu Babakan, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dll. dijajakan disana.
  • Taman bermain
Tempat untuk rekreasi air seperti bermain perahu air – bebek kayuh, Perahu naga dengan penumpang beregu, menyaksikan penduduk menjala ikan di pagi hari, dan areal pemancingan baik yang menghadap danau atau empang-empang sewaan disekitar danau. Lahan luas hijau adalah area bagi yang menyukai aktifitas olah raga pagi, jalan kaki, lari, bersepeda, atau senam gerak badan. Jalur trek yang mengitari danau luas adalah rute nyaman sepanjang mata memandang.

sumber gambar : http://kesetubabakannyok.wordpress.com/kabar/


Pentas kesenian seperti; Lenong, Ondel-ondel, Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Ngarojeng, dsb. adalah ragam pentas budaya yang dapat dinikmati di panggung utama dan telah dijadwalkan setiap bulannya. Penyelenggaraan Upacara Adat yang ada di perkampungan Betawi Setu Babakan seperti Penganten Sunat, Slametan Pindah Rumah, Khatam Qur’an, Nujuh Bulan, dapat dilakukan di sini, bahkan jika pengunjung ada yang berkenan mengadakan upacara seperti tersebut diatas, dapat menyelenggarakannya di tempat ini dengan perjanjian terlebih dahulu.


sumber tulisan  : http://kesetubabakannyok.wordpress.com/kabar/



KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN CAGAR BUDAYA SETU BABAKAN (bagian 2)

Tinjauan pustaka
pintu masuk
sumber : http://www.wisatamelayu.com/id/object.php?a=ZUpOL1ZYdy9P=&nav=geo

Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Perkampungan yang terletak di selatan Kota Jakarta ini merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung. Di perkampungan ini, masyarakat Setu Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup khas Betawi,  memancing, bercocok tanam, berdagang, membuat kerajinan tangan, dan membuat makanan khas Betawi. Melalui cara hidup inilah, mereka aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya.

Setu Babakan adalah kawasan hunian yang memiliki nuansa yang masih kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan, jajanan, busana,, rutinitas keagamaan, maupun bentuk rumah Betawi. Dari perkampungan yang luasnya 289 Hektar, 65 hektar di antaranya adalah milik pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar. Perkampungan  ini didiami setidaknya 3.000 kepala keluarga. Sebagian besar penduduknya adalah orang asli Betawi yang sudah turun temurun tinggal di daerah tersebut. Sedangkan sebagian kecil lainnya adalah para pendatang, seperti pendatang dari Jawa Barat, jawa tengah, Kalimantan, dll yang sudah tinggal lebih dari 30 tahun di daerah ini.

Setu Babakan, sebagai sebuah kawasan Cagar Budaya Betawi, sebenarnya merupakan objek wisata yang terbilang baru. Peresmiannya sebagai kawasan cagar budaya dilakukan pada tahun 2004, yakni bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan ini dianggap masih mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.


TINDAKAN PELASTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA SETU BABAKAN
  • keseniaan budaya dan rumah khas betawi

Salah satu daya tarik Setu Babakan adalah pertunjukan budaya khas Betawi.  Terutama pada bulan Juni-Juli, bertepatan dengan ulang tahun kota Jakarta, di tempat ini banyak diselenggarakan atraksi pertunjukan kesenian asli Betawi, seperti Qasidah, Marawis, Keroncong, Tanjidor, Lenong, dan Tari Cokek.
rumah panggung berarsitektur khas betawi perlu dijaga dan di lestarikan.
rumah khas betawi
sumber  : http://setubabakan.wordpress.com/about/

  • Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Perkampungan Setu Babakan hingga saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum, seperti tempat ibadah, panggung pertunjukan seni, tempat bermain anak-anak, teater terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan suvenir. Dengan fasilitas ini pengunjung dapat berfoto menggunakan busana adat khas Betawi dengan lokasi pemotretan yang disesuaikan dengan keinginan pengunjung. Hal yang tak kalah menarik adalah saat ini (mulai Maret 2011) telah terbentuk suatu komunitas sepeda onthel di Setu Babakan dengan nama OSEBA (onthel Setoe Babakan). Komunitas ini biasa kumpul saban Minggu pagi di depan halaman panggung utama.


OSEBA (onthel Setoe Babakan)
sumber  : http://setubabakan.wordpress.com/about/


Sumber tulisan :
http://setubabakan.wordpress.com/about/

http://www.wisatamelayu.com/id/object.php?a=ZUpOL1ZYdy9P=&nav=geo



Minggu, 13 April 2014

KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN CAGAR BUDAYA SETU BABAKAN


Pengertian Kawasan Cagar Budaya
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.

Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas. Satuan ruang geografis dapat ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya apabila:
  1. mengandung 2 (dua) Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan;
  2. berupa lanskap budaya hasil bentukan manusia berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;
  3. memiliki pola yang memperlihatkan fungsi ruang pada masa lalu berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;
  4. memperlihatkan pengaruh manusia masa lalu pada proses pemanfaatan ruang berskala luas;
  5. memperlihatkan bukti pembentukan lanskap budaya; dan
  6. memiliki lapisan tanah terbenam yang mengandung bukti kegiatan manusia atau endapan fosil. (UU No 11 Tahun 2010)
SITU BABAKAN


PENDAHULUAN
Setu Babakan berlokasi di wilayah Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Kawasan ini merupakan objek wisata budaya yang sangat menarik berupa Perkampungan Budaya Betawi, dan oleh pemerintah DKI Jakarta dijadikan Cagar Budaya Betawi yang menyimpan keistimewaan, khususnya bagi warga Jakarta untuk melihat dari dekat berbagai kesenian dan budaya betawi yang ada hingga saat ini.

Setu Babakan atau yang berarti ‘Danau Babakan’ adalah kawasan wisata yang memiliki danau seluas 32 hektar area (79 akre) menampung aliran sungai Ciliwung terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu Babakan difungsikan sebagai area cagar budaya yang dipelihara untuk menjaga dan pengembangan warisan budaya asli Betawi.  Atas usaha Pemerintah Kota DKI didukung masyarakat dan tokoh Betawi dalam rangka melestarikan dan tetap menghidupkan kebudayaan Betawi dalam relevansi kekinian, ‘Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ adalah salah satu contoh yang melalui S.K. Gubernur no 92 tahun 2000, ditetapkan sebagai sebuah tempat yang dikhususkan sebagai lahan konservasi budaya Betawi yang patut didukung dan dihargai.

Pusat Budaya Betawi Setu Babakan menyimpan potensi bagi generasi muda untuk mengenal berbagai peninggalan berupa seni dan budaya yang hingga saat ini tetap dilestarikan, salah satunya adalah pencak silat betawi. Seperti suku-suku lainnya di Tanah Air, seni dan budaya merupakan warisan leluhur mereka yang diturunkan bagi generasi selanjutnya untuk dilestarikan, begitu pula dengan Suku Betawi juga tidak ketinggalan ikut serta dalam melestarikan budaya mereka khususnya di tanah Kelahirannya.

Pusat Budaya Betawi Setu Babakan menunjukkan bahwa pemerintah khususnya DKI Jakarta sangat peduli dengan akar budaya betawi agar tetap dikenal dan dilestarikan di tengah-tengah pembangunan kota dan kesibukan warganya. Bangunan khas betawi yang unik juga ada di kawasan ini, saat ini terdapat 75 bangunan di tanah seluas 289 Ha yang menunjukkan nuansa dan ciri khas Betawi.

Selain itu bagi pengunjung dapat menikmati sajian tarian dan kesenian melalui sebuah panggung yang memperagakan berbagai kesenian khas betawi yang biasanya dilaksanakan pada hari libur oleh penari-penari cilik di kawasan konservasi budaya betawi ini antara lain kesenian tari, musik tanjidor, ondel-ondel, lenong, gambang kromong dan juga pencak silat seni. Iringan lainnya yang juga bisa digunakan ialah gambang kromong, gamelan topeng dan lain-lain.

Yang tidak kalah menarik dari lokasi ini adalah Wisata Air. Keberadaan Setu Babakan bisa juga dijadikan tempat memancing yang seru. Untuk yang ingin menikmati Setu Babakan di atas air, pihak pengelola menediakan sepeda air dengan tarif Rp. 8000,-/jam.

Pada hari minggu kawasan Cagar Budaya Betawi Setu Babakan dipenuhi pengunjung. Untuk pengendara sepeda motor hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 1000,-. Kendaraan juga dapat diparkir di tepian danau (setu) sambil menikmati pemandangan yang indah dan menikmati aneka jajanan di warung-warung maupun abang-abang pikul yang menjual aneka makanan khas betawi seperti kerak telor, cendol, hingga makanan lainnya.

Peta Setu Babakan 

Terletak di Jakarta Selatan 5 Km dari Ragunan
Kawasan Kelurahan Srengseng Sawah,
Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan
Bisa diakses dari; Ps.Minggu, Cilandak, Cinere, Depok
Menggunakan kendaraan pribadi atau taksi,
Menggunakan transportasi umum;
Kereta komuter Jabodetabek, Busway, Bus Patas lalu disambung dengan bus metromini, angkutan kota, ojek – menuju kawasan Setu Babakan

sumber gambar : http://kesetubabakannyok.wordpress.com/2013/01/18/peta-setu-babakan/



sumber pustaka :

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3785/Setu-Babakan
http://kesetubabakannyok.wordpress.com/