Selasa, 10 Januari 2012

ruang terbuka KOTA indonesia

saya akan menjelaskan apa itu ruang terbuka kota... apa itu ruang terbuka kota?? yaaa pasti dalam pikiran anda itu tentang TAMAN KOTA..
ya itu termasuk benar... ruang terbuka kota merupakan sebuah taman hijau yang luas, bisa dimanfaatkan bagi warga kota sekitar. seperti di gunakan untuk kegiatan olah raga bersepeda,lari dll.Dilengkapi dengan sebuah kolam dan sungai kecil, patung, jalan-jalan setapak, bangku-bangku taman, ditambah rimbunnya pepohonan.

Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun  waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya.  Dilihat dari sifatnya ruang terbuka bisa dibedakan menjadi ruang terbuka privat (memiliki batas waktu  tertentu untuk mengaksesnya dan kepemilikannya bersifat pribadi, contoh halaman rumah tinggal), ruang terbuka semi privat (ruang  publik yang kepemilikannya pribadi namun bisa diakses langsung oleh masyarakat, contoh Senayan, Ancol)  dan ruang terbuka umum (kepemilikannya oleh pemerintah dan bisa diakses langsung oleh masyarakat tanpa batas  waktu tertentu, contoh alun-alun, trotoar). Selain itu ruang terbuka pun bisa diartikan sebagai ruang interaksi (Kebun Binatang, Taman rekreasi, dll).

taman kota yang terkenal yaitu Central Park di Manhattann New York City.. anda bisa cari info nya di wikipedia atw di mbah google hehe... ^^

central park
Jembatan di Central Park yang dirancang arsitek Calvert Vaux










RUANG TERBUKA HIJAU  (Green Openspaces)

Secara definitif, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat  tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya  pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota.

Sejumlah areal  di  perkotaan, dalam beberapa dasawarsa terakhir  ini,  ruang publik,  telah tersingkir akibat pembangunan gedung-gedung yang cenderung berpola “kontainer” (container  development) yakni bangunan yang secara sekaligus dapat menampung berbagai aktivitas sosial ekonomi, seperti Mall, Perkantoran, Hotel, dlsbnya, yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat. Hanya orang-orang kelas menengah ke atas saja yang “percaya diri” untuk  datang ke tempat-tempat semacam itu.

Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah. Hampir disemua kota besar di Indonesia, Ruang terbuka hijau saat ini baru mencapai 10% dari luas kota. Padahal ruang terbuka hijau diperlukan untuk kesehatan, arena bermain, olah raga dan komunikasi publik. Pembinaan ruang terbuka hijau harus mengikuti struktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.

 

 di Indonesia sendiri cukup banyak ruang terbuka di setiap kota... yang jadi permasalahan nya ruang terbuka di Indonesia banyak yang beralih fungsi..dari taman hujau jadi taman beton (gedung kantor, mall, dll) ini merupakan sebuah ironi... masyarakat butuh sebuah hiburan/suasana baru sperti ada nya mall tempat rekreasi yang modern sedangkan kota membutuhkan taman terbuka.. yaa...ketika alam tak bersahabat kota pun di landa kebanjiran.. akhir nya masyarakat jg yang di rugikan...

 
 naah ini dia dapat info dari mbah google...
Pesepsi masyarakat indonesia terhadap ruang terbuka hijau kota






-.  Kurangnya koordinasi antara sejumlah lembaga administrasi yang bertanggung jawab untuk ruang terbuka hijau kota

b.  -   adanya ketidak jelasan instansi pengelola rekreasi ruang luar, padahal rekreasi ruang luar termasuk dalam bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hal ini akan menyulitkan pelaksanaan pengembangan dan pembinaannya

a.       - Pengelolaan pengelolaan lahan memegang peran yang sangat penting sekali dalam pembangunan kota, khususnya kota-kota besar yang mengalami pertumbuhan ekonomi sangat cepat seperti kota Jakarta. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini membawa dampak meningkatnya permintaan akan lahan, baik untuk keperluan kegiatan swasta, pemerintah. Kelemahan dan kendala bagi pemda DKI Jakarta untuk membangun prasarana umum seperti ruang terbuka hijau, terbentur pada ketidakmampuan untuk terlibat secara penuh dalam pembuatan pengelolaan lahan perkotaan yang sangat kompleks. Kurangnya pemahaman terhadap faktor geography, faktor sejarah, faktor sosial budaya yang saling terkait satu dengan lainnya, akan membawa dampak berkurangnya daya tarik, serta kenyamanan kota. Oleh karenanya kemampuan sistem pengelolaan pembangunan khususnya di bidang lahan ruang terbuka hijau akan mempunyai arti dan sifat sangat strategis. 
 
a.       -Ada pendapat bahwa ruang terbuka hijau merupakan lahan cadangan untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan kota yang mendesak. Kebutuhan lahan untuk pembangunan ruang terbuka hijau ini akan mengalami kendala sejalan dengan perkembangan nilai lahan, baik secara sosial maupun ekonomi.
 
KESIMPULAN
            Keberadaan ruang terbuka hijau kota sangat ditentukan oleh perencanaannnya.  Tanggung jawab perencanaan ruang terbuka hijau tersebut idealnya di lakukan bersama antara pemerintah kota, swasta dan masyarakat. Penelitian ini mencoba menggali aspek-aspek perencanaan ruang terbuka hijau seperti apa yang diharapkan oleh masyarakat.  Untuk membatasi aspek-aspek tersebut maka dilakukan kajian terhadap penelitian sebelumnya yang terkait dengan perencanaan ruang terbuka hijau.  Berdasarkan kajian terdahulu dapat disimpulkan aspek perencanaan ruang terbuka hijau meliputi aspek elemen fisik, ekologis, partisipasi dan keterbukaan. Aspek-aspek tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan kuesioner dan disebarkan pada masyarakat untuk mengetahui pemahaman dan pandangan mereka terhadap aspek perencanaan ruang terbuka hijau di Kota indonesia
            Kejelasan elemen dalam aspek perencanaan menjadi hasil utama penelitian ini Aspek ini meliputi elemen–elemen pendukung dengan urutan terjelas sebagai berikut : elemen ekologi, elemen fisik, keterbukaan dan partisipasi.  Pada  komponen yang lebih rinci elemen ekologi yang berpengaruh meliputi keseimbangan ekologi, pencemaran udara, penurunan kualitas ekologi, fungsi ekologi dan terakhir teknologi.  Sedangkan elemen fisik meliputi penurunan jumlah dan alih fungsi lahan. Pada elemen keterbukaan maka komponen yang nampak jelas adalah perencanan dan informasi.  Terakhir adalah elemen partisipasi yang meliputi birokrasi dan masyarakat. 



 


c








Tidak ada komentar:

Posting Komentar